lesson learned

keywords: mengalah

walaupun bukan untuk menang karena ini bukan pertandingan menang kalah. atau iya? ketika suatu standar a sudah ditetapkan dan saya berusaha mengalah b-z demi a. sehingga a sudah tidak a, timbangan sudah sangat tidak setimbang dan a tetap tidak tercapai. Apakah saya diharapkan bertoleransi lagi? Saya lelah. Hanya itu.

Ketika suatu tujuan sudah ditetapkan. Kontribusi masing-masing pihak sudah ditetapkan dengan berusaha seadil-adilnya. Yakin bahwa pihak lain sama tujuannya sehingga itu cukup untuk mempercayai. Ternyata?

Yah, baiklah.. Saya sudah kalah. Saya juga memang tidak pernah berusaha untuk menang. Keping-keping kepercayaan itu sudah jatuh, hancur, dan saya tidak tahu cara mengembalikannya lagi menjadi utuh. Saat ini pun, sepertinya saya tidak berusaha mengembalikan pecahan-pecahan itu. Hanya saya biarkan, terserak. Sehingga seringkali terinjak dan luka itu terbuka kembali. Tetapi kadangkala kenaifan saya muncul, sehingga berusaha percaya pada kepingan-kepingan pecah itu, dan sudah diduga yang terjadi adalah kekecewaan kembali.

2 comments so far

  1. ferbuzz on

    mengapa harus aku yang mengalaaaaaaaaaaaaaaaah?? tak sempatkah kau berpikir sedikit tentang DIRIKUUUUUU.. (lirik sedikit diganti seh bo :P)

    iya neh, itu juga yang gw lakukan ketika menjadi mahasiswa pria di farmasi,, pasti harus ngalah terus dah!! apalgi pas TA juga

    HUUuuuhhhh….

  2. listyareina on

    curcol nih ferry..
    pelacur….

    lucu ya, harusnya ngalah itu kan kehendak bebas ya.. kl terpaksa ngalah namanya bukan ngalah harusnya


Tinggalkan komentar