Archive for the ‘isengiseng’ Category

abg labil atau quarter life crisis

Kalau ada seseorang di usia pertengahan 20an, melakukan

Senin: membrowse semua universitas di inggris untuk 2 subject dan berusaha mendapatkan prospektus2nya

Selasa: membrowse segala sesuatu yang berkaitan dengan single lens reflex dan pada akhir hari memutuskan membeli satu

Rabu: mengupdate cvnya di situs pencari kerja setelah terakhir direvisi 23 bulan yang lalu

Kamis: memikirkan tentang pengembangan website yang akan dibuat bersama teman2nya

Jumat: tercampur semua hal itu ditambah mendaftar suatu lowongan di perusahaan yang tidak pernah masuk daftarnya bukan hanya karena alasan tidak suka namanya.

deadliners

Dari dulu saya adalah seorang deadliners. Itu istilah kerennya sih, kalo menurut saya efek ameliorasi dari kata penunda. Pokoknya, semakin dekat dan semakin banyak kerjaan yang bisa saya selesaikan dalam satu waktu yang sangat pendek artinya makin puas deh saya. Untuk orang-orang macam saya ini, katanya sih kalo belum deket waktu belom ada adrenaline rush. Kalo belom ada adrenaline rush, belum bisa kreatif. Kalo belum kreatif belum bisa kerja. Katanya loh… Kalo saya ngaku aja deh, saya emang pemalesan..

Saya lumayan inget waktu masih di buletin himpunan, masalah utama kita sepertinya adalah mengejar2 deadline. Padahal waktunya panjang kok, tapi mungkin itu salahnya. Siapa suruh punya pemred deadliners akibatnya semuanya keikut-ikut juga. Padahal sang pemu udah rajin buat timeline, ya ga num? Tapi, denger-denger pemu deadliners juga ya? Hehehe..

Saya sendiri punya beberapa teman yang deadliners juga. Setelah saya pikir2 sepertinya sih ga baik juga, karena kita jadi kebiasaan dan mencari pembenaran2 atas kelakuan kita ini. Sementara orang normal bilang “kalo bisa sekarang kenapa mesti besok?” maka saya juga bisa bilang, “kalo bisa besok kenapa mesti sekarang?”. Mending sekarang a dulu atau b dulu atau c dulu. a, b, c biasa berhubungan dengan kegiatan bersenang-senang.

Efeknya lagi, sekali kita berhasil memenuhi deadline, kita jadi ketagihan. Tadinya pekerjaan untuk 10 jam dikerjakan dalam 1 jam, lama-kelamaan pekerjaan 20 jam, 30 jam, dan seterusnya. Pokonya kaya selalu membuat tantangan baru dan memecahkan rekor-rekor kedeadline-an itu deh. Bahkan saking parahnya, saya buat draft TA 1 saya hanya 8 jam sebelum dikumpulkan. GIla kan. Bukan hal yang patut dibanggakan memang. (tapi tetep ditulis disini).

Yah, untunglah semakin kesini, saya makin banyak ketemu ma orang-orang yang time organised kalo ga mau dibilang kronis. Sehingga, akibatnya saya ga enak ati juga kalo leha-leha sendirian.

Kalo kata mas jason sih, “I’ve got the remedy. The remedy is the experience”.

question of the day

1. Kalo misalnya temen-temen di sekitar lingkungan kerja atau lingkungan pertemanan mulai berpindah kerja/profesi, apakah sudah saatnya untuk saya mulai mengeksplor kembali?

2. Mungkin bukan cuma pertanyaan saya aja. Kenapa coba kalo di website-website, kalo ada pilihan dua bahasa nulisnya english n bahasa. Kenapa ga indonesia aja sih, dan herannya orang-orang Indonesia sendiri memakai istilah bahasa juga. Kalau mau adil, harusnya language atau bahasa dong.. Uhhh… Kan aneh.. Kalo ada kolom silakan memilih bahasa trus pilihannya bahasa juga..

3. Kayanya juga bukan pertanyaan saya seorang. Kenapa coba di ktp, di kolom status, pilihannya menikah/belum menikah. Kenapa ga menikah/tidak menikah. Seakan-akan menikah itu keharusan. Toh kalau pilihannya menikah/tidak menikah juga bisa aja suatu saat si tidak menikah itu berubah menjadi menikah vice versa. Jadi kalau orang udah nikah trus cerai misalnya, jadinya statusnya apa dong? Apakah ada pernah menikah? Ribet ye jadinye.

wisudaan

Sabtu kemarin, saya pergi ke ui depok. Ada wisudaan gitu siy. Seru juga mengingat wisuda yang saya tahu cuma yang kaya di itb. Pastinya di ui yang wisuda jauh lebih banyak. Wisudanya di balairung gitu, ga ada acnya sih tp ga tll panas jg. Mungkin kaya gsg. Bedanya apa ya? yang paling asik sih ini nih..

Jadi acara wisudaan itu digabung ma penerimaan mahasiswa baru, mungkin supaya mahasiswa baru termotivasi untuk diwisuda juga? Yah, terus si mahasiswa baru itu jadi paduan suaranya gitu. Iri ga wahai itb? Haha.. Saya sih lumayan, kayanya keren aja tuh formasi kuning-kuning.

Bedanya lagi, pas gerombolan, d’oh, apa sih sebutannya, prosesi guru besar masuk ke tempat acara kan lagunya Gaudeamus igitur. Kayanya kalo di uni lain juga gitu. Cuma di itb, ga pernah tuh lagu ini dinyanyiin, prosesi masuk n keluar lagunya mars itb. Kalo ga salah karena lagu Gaudeamus ini biasa dinyanyiin sambil orang  mabuk-mabuk di bar kalo di eropa sana. Kayanya loh ya.

Trus2, indonesia raya. Kalau di ui, yang nyanyi kan banyak tuh, anak baru, wisudawan, ada musik lengkapnya juga, jadi kurang kedengeran suara orangnya, ketutup ma musik. Kalo di itb berasa syahdu gitu indonesia rayanya soalnya dinyanyiin semua hadirin tanpa musik. Halah….

Kalo jubah kebesarannya, di itb kan sama semua, cuma beda panjang lengannya aja. Makin tinggi gelarnya (doktor) makin sopan toganya (lengan panjang maksudnya). Kalo di ui lengan panjang semua, cuma tiap fakultas warna pitanya beda-beda. Misalnya kalo sastra itu putih, psikologi biru muda, dll. Udah itu, banyak pita nentuin gelarnya, kalo s1 pitanya 1. Kalo s2, pitanya 2. Trus kalo profesi, misalnya apoteker, dokter, akuntan, notaris (apoteker mesti banget deh gue sebut pertama), pitanya 1.5 gitu kali ya. Jadi yang atas gede yang bawah lebarnya lebih kecil.

Tapi di ui lucu, ada peci almamater gitu. Jadi kan selain wisuda sekalian penerimaan mahasiswa baru. Nah pas dilantik mereka sambil pake peci almamater gitu trus ada penyerahan kendi ilmu dari wisudawan ke mahasiswa baru, analoginya biar perkembangan ilmu terus berjalan. Lucu ya. Banyak simbolis n tradisi.

Trus pas acaranya beres ga lama langsung diusir karena mau diberesin untuk dipake wisudaan lagi. Hehehe kebanyakan mahasiswa siy. Trus ga ada konvoi2 n acara2 himpunan. Jadi udah beres pulang aja gitu. Kayanya kalo untuk ini asikkan di itb ya, apalagi jaman dulu, seru ada tawuran2 himpunan segala. Saya sih nonton aja. Hehehe..

Cuma pas pulang, aymaktolong, macet abis. Keluar dari ui aja ngantri abis. Pengen pindah ke jalur krl biar bisa didorong kjkt dengan cepat. Alhasil 3 jam baru sampe rumah, trus langsung tewas, bruk 4 jam ada kali.

The Enneagram Test

Kemaren-kemaren, atau kemarennya lagi saya nyobain tes kepribadian (lagi), Linknya darisini. Bentuknya kali ini adalah anagram gitu deh.

Ah gue ga tau cara masukin benda itu kesini.

Saya kira sih tadinya saya peacemaker (plegmatis gituh) atau yah individualis (mengingat ga terlalu pedulian ma orang). Ternyata kalau diliat dari urutannya, saya itu type 7 (The Enthusiast). Hmm hmm, mengangguk-angguk. Iya juga kali ya, kalo dipikir-pikir. Cepet banget gue berespon ma segala sesuatu dan cepet kesel kalo orang ga merespons hal secepet gue merespons orang (halah, bolak balik).

Kalo mo dibuat resep kaya doti, gue itu terdiri dari

7 bagian tipe 7 dicampur dengan 6 tipe 2, 5 tipe 4, 4 bagian tipe 5 dan 9, serta 3 bagian seimbang antara tipe 1, 3, dan 6. Tipe 8nya cukup 1 bagian ajah. Intinya apa, saya adalah seorang antusias yang suka menolong tapi tetep individualis yang ga percayaan (investigator) tapi (lagi) tetap berusaha menjaga perdamaian yang suka mereform, meraih, dan loyal (bagian ini maksa abis) dengan sifat menchallenge yang hampir tidak ada. Kok complicated gitu sih gue, antusias, penolong tapi individualis dan ga percayaan, trus individualisnya berusaha dinetralkan dengan peacemaker trus tapi dicampur lagi sama reformer and achiever dan kembali dinetralkan dengan loyalist.

Ngopi dari doti juga, sangking malesnya

Type Seven
The Enthusiast

The busy, productive type. Sevens are extroverted, optimistic, versatile, and spontaneous. Playful, high-spirited, and practical, they can also misapply their many talents, becoming over-extended, scattered, and undisciplined. They constantly seek new and exciting experiences, but can become distracted and exhausted by staying on the go. They typically have problems with impatience and impulsiveness. At their Best: they focus their talents on worthwhile goals, becoming appreciative, joyous, and satisfied.

Type Two
The Helper
The caring, interpersonal type. Twos are empathetic, sincere, and warm-hearted. They are friendly, generous, and self-sacrificing, but can also be sentimental, flattering, and people-pleasing. They are well-meaning and driven to be close to others, but can slip into doing things for others in order to be needed. They typically have problems with possessiveness and with acknowledging their own needs. At their Best: unselfish and altruistic, they have unconditional love for others.

Type Four
The Individualist
The introspective, romantic type. Fours are self-aware, sensitive, and reserved. They are emotionally honest, creative, and personal, but can also be moody and self-conscious. Withholding themselves from others due to feeling vulnerable and defective, they can also feel disdainful and exempt from ordinary ways of living. They typically have problems with melancholy, self-indulgence, and self-pity. At their Best: inspired and highly creative, they are able to renew themselves and transform their experiences.

Type Five
The Investigator
The perceptive, cerebral type. Fives are alert, insightful, and curious. They are able to concentrate and focus on developing complex ideas and skills. Independent, innovative, and inventive, they can also become preoccupied with their thoughts and imaginary constructs. They become detached, yet high-strung and intense. They typically have problems with eccentricity, nihilism, and isolation. At their Best: visionary pioneers, often ahead of their time, and able to see the world in an entirely new way.

Type Nine
The Peacemaker
The easy-going, self-effacing type. Nines are accepting, trusting, and stable. They are usually creative, optimistic, and supportive, but can also be too willing to go along with others to keep the peace. They want everything to go smoothly and be without conflict, but they can also tend to be complacent, simplifying problems and minimizing anything upsetting. They typically have problems with inertia and stubbornness. At their Best: indomitable and all-embracing, they are able to bring people together and heal conflicts.

Type One
The Reformer
The principled, idealistic type. Ones are conscientious and ethical, with a strong sense of right and wrong. They are teachers, crusaders, and advocates for change: always striving to improve things, but afraid of making a mistake. Well-organized, orderly, and fastidious, they try to maintain high standards, but can slip into being critical and perfectionistic. They typically have problems with resentment and impatience. At their Best: wise, discerning, realistic, and noble. Can be morally heroic.

Type Three
The Achiever
The adaptable, success-oriented type. Threes are self-assured, attractive, and charming. Ambitious, competent, and energetic, they can also be status-conscious and highly driven for advancement. They are diplomatic and poised, but can also be overly concerned with their image and what others think of them. They typically have problems with workaholism and competitiveness. At their Best:: self-accepting, authentic, everything they seem to be—role models who inspire others.

Type Six
The Loyalist
The committed, security-oriented type. Sixes are reliable, hard-working, responsible, and trustworthy. Excellent “troubleshooters,” they foresee problems and foster cooperation, but can also become defensive, evasive, and anxious—running on stress while complaining about it. They can be cautious and indecisive, but also reactive, defiant and rebellious. They typically have problems with self-doubt and suspicion. At their Best: internally stable and self-reliant, courageously championing themselves and others.

The Challenger
The powerful, aggressive type. Eights are self-confident, strong, and assertive. Protective, resourceful, straight-talking, and decisive, but can also be ego-centric and domineering. Eights feel they must control their environment, especially people, sometimes becoming confrontational and intimidating. Eights typically have problems with their tempers and with allowing themselves to be vulnerable. At their Best: self-mastering, they use their strength to improve others’ lives, becoming heroic, magnanimous, and inspiring.

Btw, tapi di doti ga ada penjelasan reformernya tuh.

Ternyata iya juga, apa yang terjadi sama kita karena sifat kita sendiri. Berasa banget sekarang-sekarang ini saya lagi kena banget efek buruk dari antusias ma pembantu itu. Kadang suka gregetan sama diri sendiri. Emang harus ya ngelakuin a, emg mesti y ngelakuin b. Apakah orang lain yang saya beri a dan b bila pada posisi saya akan melakukan hal yang sama.

Tapi yang namanya sifat, sulit juga euy untuk ditahan. Tapi kayanya harus dinetralisir nih supaya ga self destruction mengingat sepertinya bibit-bibit apoptosis sudah mulai muncul. Sepertinya saya harus meningkatkan kadar individualis lagih.